Dalam kondisi terburu-buru, seringkali ada saja barang yang tertinggal. Misalnya buku, dompet, handphone bahkan kunci kendaraan -_- . Kalau hal ini terjadi satu sampai dua kali, nggak masalah, kok. Tapi kalau sifat pelupa ini jadi kebiasaan bisa bahaya, lho. Nah, untuk mengurangi kebiasaan buruk ini, kita bisa melakukan berbagai cara. Fungsinya untuk meningkatkan kemampuan otak kita untuk mengingat. Mungkin juga ini bisa dijadikan solusi alternatif agar kita bisa efektif saat belajar. This is it!
Main game asah otak
Tidak hanya tubuh saja yang butuh dilatih supaya lebih fit dan sehat, otak juga butuh pemanasan biar tidak mudah lupa. Caranya mudah dan menyenangkan banget yaitu dengan main game saja yang mengasah otak. Misalnya Sudoku, tebak gambar, teka-teki silang dan lain-lain.
Sering bergaul dan bersosialisasi
Ternyata sering berkomunikasi dan bersosialisasi dengan orang lain, memancing kemampuan otak untuk bekerja dengan baik, lho. Misalnya sering bertemu dengan orang baru melatih kita untuk mengingat. Selain itu, interaksi dengan orang lain membuat kita melatih otak untuk melakukan perencanaan, mengontrol emosi dan logika.
Tidur cukup
Selain mengembalikan stamina tubuh, ternyata tidur bisa merangsang daya serap (asimilasi), lho. Sebuah penelitan yang dilakukan oleh Sara C. Mednick, PhD dari Universitas of California, San Diego mengatakan bahwa istirahat selama 15-20 menit bisa mengembalikan kesadaran, kewaspadaan dan kekuatan memori dalam otak.
Mengingat hal-hal menyenangkan
Kenangan indah atau membahagiakan memang susah hilang dari ingatan *eaa ntar susah move on ya.. ibarat mesin karnot yang efisiensinya tidak bisa mencapai 100%, begitu juga dengan move on* *ini bahas apa, salah fokus=))*. Sering mengingat hal-hal menyenangkan ternyata membawa dampak positif untuk kemampuan otak kita, lho. Salah satunya mempertajam daya ingat kita tentang memori-memori masa lalu *lagi-lagi* wkwk .
Belajar bahasa baru
Beruntunglah kita yang punya kemampuan dua bahasa. Karena sebuah penelitian yang dilakukan Annals of Neurology menunjukkan bahwa orang dewasa yang bisa berbicara dalam dua bahasa atau lebih, bisa memperlambat penurunan kemampuan kognitif otak saat memasuki usia lanjut nanti. Soalnya kita terbiasa untuk belajar kosakata baru, berbicara dalam beda bahasa.
This is it :D
ReplyDeleteKakak mirop farah queen gak ???
ReplyDeletenah point ini : Mengingat hal-hal menyenangkan, yang diatas sesuai nian dengan dirimu nggik ,gek susah move on :p
Hahaa, suai bae wong yang daya ingatnyo tinggi susah move on :D
ReplyDelete