Berdoalah sebelum mulai berusaha, jangan hanya berdoa setelah usahamu menghadapi kesulitan
Read more ...
Breaking News
Sunday, 18 November 2012
Wednesday, 15 February 2012
Your Nose=Your Personality
Selain buat bernafas, bentuk hidung juga ternyata bisa menggambarkan kepribadian kita. Simon Brown, seorang analis wajah dan pengarang buku The Secrets of Face Reading, mengungkapkan kepribadian di balik bentuk hidung kita.
Hawk Nose
Bentuk hidung jenis ini mirip dengan paruh burung yang bengkok di tengah. Hidung seperti yang dimiliki Paris Hilton ini biasanya mengisyaratkan orang yang pemberontak. Orang dengan hidung seperti ini juga cenderung suka banget mengejar apa yang mereka mau dan nggak perlu pengakuan orang lain.
Nubia Nose
Hidung pendek dan lebar seperti milik Barrack Obama ini melambangkan orang yang kreatif dan penuh dengan semangat. Biasanya orang dengan hidung seperti ini kebanyakan kharismatik dan bisa menjadi magnet buat banyak orang.
Snub Nose
Biasanya pemilik hidung kecil dan bertulang pendek seperti Lily Allen adalah orang yang pintar, bisa berpikir cepat dan bereaksi cepat. Sayangnya, kadang-kadang reaksinya terlalu cepat sehingga terkesan agresif.
Greek Nose
Hidung mancung yang lurus dan panjang seperti Scarlett Johanson ini menyimbolkan kepribadian orang yang sangat logis dan teratur. Orang dengan bentuk hidung ini juga tipe orang yang bisa memecahkan banyak masalah dan hebat dalam keadaan krisis.
Masjid-Masjid Megah
Menurut fungsinya, masjid digunakan sebagai tempat ibadah umat Islam. Tapi, ada yang berbeda dengan dua masjid berikut ini. Kemegahan arsitekturnya dan keunikan bentuknya, membuat banyak orang tertarik beribadah sekaligus berwisata ke sini.
Masjid Sheikh Zayed
Masjid yang punya julukan Mutiara Putih dari Teluk ini dibangun dengan biaya 3 milyar dirham. Saking megahnya, masjid Sheikh Zayed sukses jadi ikon baru Uni Emirat Arab (UEA). Nama masjid ini diambil dari nama pendiri dan Presiden pertama UEA yang juga di makamkan disana, Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan. Namun, ia meninggal pada tahun 2004 tanpa bisa melihat pembukaan masjid di tahun 2007. Pembangunan masjid memakan waktu 11 tahun sejak 1996. Cukup lama, ya? Luas bangunannya setara ukuran 5 kali lapangan sepakbola dan bisa menampung lebih dari 40.000 jamaah. Bagian interiornya dialasi karpet masjid beraneka ragam. Karpet terbesarnya, seluas 5000 m² dengan harga 30 juta dirham. Fasilitas lainnya adalah perpustakaan budaya Islam di lantai 3 menara bagian utara yang mempunyai koleksi 3.000 buku dengan 12 bahasa.
Masjid Shah Faisal
Masjid megah ini terbilang unik karena bentuk kubahnya berbeda dari masjid pada umumnya. Bangunannya mengadopsi arsitektur wilayah Asia Selatan, Arab, dan Turki. Perpaduan inilah yang membuat Masjid Shah Faisal disebut sebagai salah satu contoh arsitektur Islam modern di dunia. Sang arsitek masjid ini, Vedat Dalokay merancang bangunan mirip kubah kulit kerang. Kubah unik itu menggambarkan tenda khas padang pasir yang berdiri dengan topangan empat balok raksasa yang ada di dalam masjid. Di bagian dalam masjid, nggak terlalu banyak tiang di tengah sehingga lebih terlihat lega. Di langit-langitnya, tergantung candelabra (lampu) hias raksasa seberat 75 ton. Sedangkan, dinding pada ruang shalat dihiasi dengan mosaik dan tulisan kaligrafi yang merupakan hasil karya seniman terkenal asal Pakistan, Sadequain.
Read more ...
Masjid Sheikh Zayed
Masjid yang punya julukan Mutiara Putih dari Teluk ini dibangun dengan biaya 3 milyar dirham. Saking megahnya, masjid Sheikh Zayed sukses jadi ikon baru Uni Emirat Arab (UEA). Nama masjid ini diambil dari nama pendiri dan Presiden pertama UEA yang juga di makamkan disana, Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan. Namun, ia meninggal pada tahun 2004 tanpa bisa melihat pembukaan masjid di tahun 2007. Pembangunan masjid memakan waktu 11 tahun sejak 1996. Cukup lama, ya? Luas bangunannya setara ukuran 5 kali lapangan sepakbola dan bisa menampung lebih dari 40.000 jamaah. Bagian interiornya dialasi karpet masjid beraneka ragam. Karpet terbesarnya, seluas 5000 m² dengan harga 30 juta dirham. Fasilitas lainnya adalah perpustakaan budaya Islam di lantai 3 menara bagian utara yang mempunyai koleksi 3.000 buku dengan 12 bahasa.
Masjid Shah Faisal
Masjid megah ini terbilang unik karena bentuk kubahnya berbeda dari masjid pada umumnya. Bangunannya mengadopsi arsitektur wilayah Asia Selatan, Arab, dan Turki. Perpaduan inilah yang membuat Masjid Shah Faisal disebut sebagai salah satu contoh arsitektur Islam modern di dunia. Sang arsitek masjid ini, Vedat Dalokay merancang bangunan mirip kubah kulit kerang. Kubah unik itu menggambarkan tenda khas padang pasir yang berdiri dengan topangan empat balok raksasa yang ada di dalam masjid. Di bagian dalam masjid, nggak terlalu banyak tiang di tengah sehingga lebih terlihat lega. Di langit-langitnya, tergantung candelabra (lampu) hias raksasa seberat 75 ton. Sedangkan, dinding pada ruang shalat dihiasi dengan mosaik dan tulisan kaligrafi yang merupakan hasil karya seniman terkenal asal Pakistan, Sadequain.
Hafalan Shalat Delisa
Sobat setia blogger :D . ingat kan, dengan tsunami yang melanda Aceh pada Desember 2004 lalu? Bencana alam tersebutlah yang menginspirasi film bernuansa Islami ini.
Delisa (Chantiq Schagerl) adalah gadis kecil periang yang tinggal di Lhok Nga, desa kecil di pantai Aceh. Sebagai anak bungsu dari keluarga Abi Usman (Reza Rahadian), Delisa kerap dimanja oleh orangtua dan kakak-kakaknya. Delisa menghabiskan hari-harinya dengan bersekolah, bermain bola dan belajar mengaji di sekolahnya. Suatu ketika sekolah, Delisa mengadakan ujian praktek shalat. Ummi (Nirina Zubir), ibu Delisa berjanji untuk membelikan kalung jika Delisa berhasil lulus ujian tersebut. Nggak disangka, tanggal 26 Desember 2004, ketika ujian berlangsung, gempa bumi dan tsunami melanda pesisir utara Aceh serta berbagai pelosok pantai di Asia Tenggara.
Delisa terbawa arus dan terluka parah. Ibu, kakak dan teman-temannya meninggal. Untungnya Delisa berhasil diselamatkan Smith (Mike Lewis) dan dirawat oleh Suster Sophie (Loide Christina Teixeira). Ketika Smith mengajak Delisa untuk ikut bersamanya ke Amerika, ayah Delisa datang menjemputnya. Di tengah rasa kehilangan dan putus asa yang mendera masyarakat Aceh, Delisa menjadi malaikat kecil yang membagikan tawa setiap hari. Film yang diadaptasi dari novel berjudul sama ini mengajarkan bagaimana kesedihan bisa menjadi kekuatan untuk bertahan.
Judul: Hafalan Shalat Delisa
Kategori: Film Bioskop
Pemain: Chantiq Schagerl, Reza Rahadian, Nirina Zubir, Mike Lewis
Sutradara: Sony Gaokasak
Rilis di Indonesia: 22 Desember 2011
Produksi: Starvision
Read more ...
Delisa (Chantiq Schagerl) adalah gadis kecil periang yang tinggal di Lhok Nga, desa kecil di pantai Aceh. Sebagai anak bungsu dari keluarga Abi Usman (Reza Rahadian), Delisa kerap dimanja oleh orangtua dan kakak-kakaknya. Delisa menghabiskan hari-harinya dengan bersekolah, bermain bola dan belajar mengaji di sekolahnya. Suatu ketika sekolah, Delisa mengadakan ujian praktek shalat. Ummi (Nirina Zubir), ibu Delisa berjanji untuk membelikan kalung jika Delisa berhasil lulus ujian tersebut. Nggak disangka, tanggal 26 Desember 2004, ketika ujian berlangsung, gempa bumi dan tsunami melanda pesisir utara Aceh serta berbagai pelosok pantai di Asia Tenggara.
Delisa terbawa arus dan terluka parah. Ibu, kakak dan teman-temannya meninggal. Untungnya Delisa berhasil diselamatkan Smith (Mike Lewis) dan dirawat oleh Suster Sophie (Loide Christina Teixeira). Ketika Smith mengajak Delisa untuk ikut bersamanya ke Amerika, ayah Delisa datang menjemputnya. Di tengah rasa kehilangan dan putus asa yang mendera masyarakat Aceh, Delisa menjadi malaikat kecil yang membagikan tawa setiap hari. Film yang diadaptasi dari novel berjudul sama ini mengajarkan bagaimana kesedihan bisa menjadi kekuatan untuk bertahan.
Judul: Hafalan Shalat Delisa
Kategori: Film Bioskop
Pemain: Chantiq Schagerl, Reza Rahadian, Nirina Zubir, Mike Lewis
Sutradara: Sony Gaokasak
Rilis di Indonesia: 22 Desember 2011
Produksi: Starvision
Subscribe to:
Posts (Atom)