Breaking News

Thursday 5 December 2013

ANALISIS AIR KRISTAL


A.    TUJUAN PERCOBAAN
Mahasiswa mampu menganalisis secara kualitatif dan kuantitatif suatu air kristal.

B.     DASAR TEORI
      Air Kristal merupakan air yang dapat diikat oleh molekul suatu senyawa Hidrat dimana air yang terperangkap dalam kisi Kristal itu dapat kita lepaskan dengan jalan melakukan proses pemanasan terhadap senyawa hidrat ini, tetapi senyawa hidrat mempunyai kemampuan untuk kembali mencukupkan air kristalnya apabila dibiarkan berada diudara bebas, dimana banyaknya air Kristal yang kembali tergantung dari kelembaban udara pada saat itu dan lamanya waktu yang diberikan untuk berada diudara bebas. 
      Pada umumnya kristal suatu senyawa kimia bila diletakkan beberapa lama diudara akan mengadsorpsi air pada permukaannya.Jumlah air yang di adsorpsi relatif kecil dan bergantungpada kelembaban udara.Hal ini dapat dilihat dari permukaannya yang basah.
Terdapat pula kristal yang mengandung sejumlah air yang terikat secara kimia dalam kristal tersebut.Kristal-kristal ini,biasanya merupakan garam ionik .Air yang terdapat didalamnya, disebut air kristal dan biasanya berikatan dengan kationnya.
      Air kristal yang terdapat pada senyawa,mempunyai jumlah tertentu dan relatif mudah dihilangkan melalui pemanasan pada suhu diatas titik didih air.Sebagai contoh adalah hidrat tembaga (II) klorida yang dapat diubah menjadi tembaga  (II) klorida melalui pemanasan pada suhu 110oC.
Reaksi diatas dikenal dengan reaksi dehidrasi.Pada dehidrasi,terjadi perubahan kristal dan warnanya.Perubahan ini juga bergantung pada pemanasannya,apakah sempurna atau tidak .Sebagai contoh kristal CoCl2.6H2O berwarna merah,jika dipanaskan sampai CoCl2.2H2O akan berwarna violet,tetapi jika dipanaskan sempurna dia akan berubah menjadi biru.
Adanya senyawa hidrat bila diletakkan bergantung pada kelembaban udara ,makin besar kelembaban makin sedikit air yang dilepaskan.Proses pelepasan air ini disebut efflorescence,misalnya CoCl2.6H2O.Tetapi ada juga senyawa yang bisa diletakkan di  udara akan menyerap air dan mencair bila diletakkan lebih lama lagi.Senyawa yang demikian disebut deliquescence,misalnya kristal NaOH.Tidak hanya air diudara,tetapi dapat juga menyerapair dari larutan sedemikian rupa sehingga larutan tersebut bebas air.Senyawa yang demikian disebut desicant atau zat pengering.Jadi desicant menyerap air tidak hanya di udara tetapi dari larutan juga . Beberapa senyawa juga menghasilkan air pada saat pemanasan,  tetapi senyawa tersebut bukan merupakan senyawa hidrat yang sebenarnya . Air yang dihasilkan tersebut merupakan proses penguraiandan bukan merupakan proses penghilangan air melalui dehidrasi. Senyawa-senyawa organik,terutama bersifat seperti tersebut di atas.
            Penguraian dengan menghasilkan air,bukan merupakan proses reversibel. Penambahan air ke dalam senyawa yang terurai tersebut, tidak akan mengembalikan senyawa ke bentuk asalnya.Senyawa yang merupakan senyawa hidrat yang sebenarnyaakan mengalamidehidrasi secara reversibel.Penambahan air ke dalam CoCl anhidra,akan menghasilkanCuCl.2H2O. Bila cukup air yang ditambahkan, maka akan diperoleh larutan yang mengandung hidrat ion Cu2+. Semua hidrat ionik larut dalam air dan dapat diperoleh kembali melalui kristalisasi dan larutannya. Jumlah air yang terikat bergantung kepada cara pembuatan hidrat tersebut.

C.     DAFTAR ALAT YANG DIGUNAKAN
-          Tabung reaksi                    10 buah
-          Bunsen                              1 buah
-          Kaca arloji                         2 buah
-          Rak tabung                        1 buah
-          Cawan penguap                2 buah
-          Krus porselin+tutup          1 buah
-          Desikator                           1 buah
-          Segitiga dan kaki tiga       1 buah
-          Penjepit kayu                    4 buah
-          Spatula                              2 buah
-          Statis dan penjepit            1 buah

D.    BAHAN YANG DIGUNAKAN
1.      Identifikasi Hidrat
-          K2Cr2O7
-          BaCl2
-          Boraks
2.      Reversibilitas Hidrat
-          CoCl2.xH20
3.      Deliquescence dan Efflorescence
-          Na2CO3.10H20
-          CuSO4.5H20
-          KaI(SO4)2.10H2O
-          CaCl2
4.      Jumlah Air Kristal
-          CoCl2.XH2O

E.     GAMBAR ALAT (TERLAMPIR)

F.      KESELAMATAN KERJA
Jangan menyentuh kristallangsung dengan tangan, gunakan spatula untuk menanganinya.

G.    LANGKAH KERJA
-      Identifikasi Hidrat
1.      Memanaskan sejumlah kristal 0,5 gr, didalam tabung reaksi
2.      Jika ada tetesan air di dinding tabung,dicatat
3.      Mencatat perubahan yang terjadi (warna,sifat)
4.      Setelah dingin dilarutkan dalamair (amati warna larutan),jika perlu dipanaskan
-      Reversibilitas Hidrat
1.      Memanaskan ± 0,3 gr kristal di dalam cawan penguapan sampai warnanya berubah sempurna
2.      Melarutkan residu dengan airdi dalam cawan penguapan
3.      Memanaskan larutan sampai mendidih dan kering
4.      Mencatat perubahan warna
5.      Dibiarkan dan dicatat perubahan warna
-      Deliquescence dan Efflorescence
1.      Menempatkan tiap kristal berikut di kaca arloji yang terpisah
2.      Meletakkan senyawa-senyawa tersebut ke cawan penguapan
3.      Mencatat perubahan yang terjadi warna dan kelembabannya
4.      Mengamati sampel selama dilaboratorium
-   Jumlah Air Kristal
1.      Membersihkan porselin crusible dan tutupnya dengan HN03 6M
2.      Dibilas dengan aquades
3.      Memanaskan crusible beserta tutupnya diatas segitiga dan sampai kemerahan selama 2 menit
4.      Ditimbang setelah dingin dengan ketelitian 0,001 gr
5.      Memasukkan 1 gr sampel yang tidak diketahui kedalam crusible
6.      Menimbang crusible beserta isinya
7.      Meletakkan crusible di segitiga dengan tutup yang jauh dari pusat,dipanaskan lagi,jangan sampai merah
8.      Selama 10 menit dipusatkan lagi tutupnya dan didinginkan
9.      Menimbang lagi sampaidiperoleh berat konstan
10.  Mengamati residu yang diperoleh,menambahkan air ke dalam crusible sampai 2/3 bagian terisi air. Bila residu tidak larut,maka dipanaskan perlahan-lahan.

H.    DATA PERCOBAAN
a.       Identifikasi Hidrat
Zat
Apakah terdapat H20 pada dinding ?
Warna residu
Apakah larut dalam air ?
Apakah mempunyai air kristal ?
BaCl2.2H2O
Ada
Putih
Tidak
Iya
K2Cr2O7
Tidakada
Orange kemerahan
Tidak
Iya

b.      – Beri kesimpulan dari hasi; pengamatan anda !
-          Apakah dehidasi dan hidrasi CoCl2,reversibel?
Warna awal CoCl2.xH2O adalah ungu,setelah dipanaskan di dalamcawan penguap warnanya berubah menjadi biru. Setelah dilarutkan dengan air warnanya kembali menjadi warna ungu. Saat dipanaskan sampai mendidih berubah warnamenjadi biru.lama kelamaan ,berubah kembali menjadi ungu.setelah kering berubahmenjadi ungu,setelah kering berubah kembali menjadibiru.dapat disimpulkan bahwa CoCl2.xH2O adalah zat yang reversibel.
c.       Deliquescence dan Efflorescence
Zat
Pengamatan
Kesimpulan
Na2CO3.10H2O
Warna= putih---> tetap putih
Massa awal = 0,5 gr
Massa setelah dipanaskan =0,18 gr
Setelah dipanaskan,zat tidak berubah warna, dan beratnya Na2CO3 berkurang
CuS04
Wana = biru kehijauan--->putih kehijauan
Massa awal= 0,5 gr
Massa setelah dipanaskan= 0,3465 gr
Setelah dipanaskan ,warna zat biru berubah menjadi putih kehijauan
            
I.       PERTANYAAN
1.      Tuliskan macam-macam air kristal!
2.      Tuliskan 10 zat yang mengandung air kristal!
Jawab :
1.      Macam-macam air kristal:
1.      Efflorescence
Contoh : CoCl2.6H2O
2.      Deliquescence
Contoh : NADH
3.      Desicant
Contoh : CuCl
2.      10 zat yang mengandung air kristal:
1.      CaCl2.2H2O
2.      BaCl2
3.      Boraks
4.      CoCl2.6H2O
5.      Na2CO3
6.      KaI(SO4)2.12H2O
7.      K2Cr2O7
8.      CuSO4.5H2O
9.      NaOH
10.  CuCl2


J.       ANALISA PERCOBAAN
Air kristal merupakan air yang terdapat dalam kristal yang terikat secara kimia.Kristal-kristal ini biasanya merupakan garam ionik.Menganalisa air kristal bertujuan menganalisis air kristal secara kualitatif dan kuantitatif.Secarakualitatif berupa identifikasi hidrat,reversibilitas hidrat ,deliquescence dan efflorescence . Dan secara kuantitatif berupa menghitung jumlah air kristal.
            Pada identifikasi hidrat diamati 2 zat yaitu BaCl2.2H2O dan K2Cr2O7.Hasil yang didapatkan dari identifikasi hidrat BaCl2.2H2O ialah pada dinding terdapat H2O,warna residu putih,mempunyai air kristal sehingga tidak larut dalam air.Lalu K2Cr2O7 ialah pada dinding tidak terdapat H2O,warna residu orange kemerahan dan mempunyai air kristal sehingga tidak larut dalam air. Identifikasi hidrat ini melalui langkah yang mudah yaitu dengan memanaskan kristal ,lalu mencatat perubahan yang terjadi baik warna maupun sifat,didinginkan lalu dilarutkan dalam air.
            Reversibilitas hidrat mengamati CoCl2 dan mendapatkan hasil berupa perubahan warna CoCl2.XH2O dari warna ungu menjadi biru setelah dipanaskan.Kemudiankembali menjadi warna ungu setelah dilarutkan dengan air dan kembali menjadi biru saat dipanaskan samapai mendidih, dansetelah kering berubah menjadi ungu dan akhirnya kembali menjadi biru. Sehingga CoCl2.XH2O adalah zat yang reversibel.
            Deliquescence dan efflorescence dengan mengamati Na2CO3.10H2O dan CuSO4 dengan cara meletakkan senyawa-senyawa tersebut diudara terbuka pada cawan penguapan,lalu diamati perubahan warnanya sehingga menghasilkan bahwa Na2CO3.10H2O tidak mengalami perubahan warna tetapi mengalami perubahan massa yaitu berkurang dari 0,5 gr menjadi 0,18 gr dan CuS04 mendapatkan hasil yaitu perubahan warna dari biru kehijauan menjadi putih kehijauan dan mengalami pengurangan massa dari 0, 5 gr menjadi 0,3465gr.
            Secara kuantitatif dengan menghitung jumlahair kristal dengan menggunakan senyawa CoCl2.XH2O dengan proses pembersihan porselin crusible dengan HNO3 lalu dibilas dengan aquades ,pemanasan crusible +tutupnya,ditimbang kemudian dimasukka nsenyawa CoCl2 kedalam crusible, ditimbang kembali lalu dipanaskan kembali kemudian didinginkan dan ditimbang sampai diperoleh berat  konstan.Lalu akan dilakukan perhitungan dengan menghitung mol residu dan mol H2O yang hilang sampaiakhirnya diperoleh jumlahair kristal melalui perbandingan antara mol residu dan mol H2O yang hilang.

K.    KESIMPULAN
Identifikasi hidrat dengan zat BaCl2.2H2O,K2Cr2O7. Keduanya terbukti mempunyai air kristal karena pada saat dipanaskan , zat tersebut tidak larut dalam air dan pada dinding terdapat H2O.
Reversibilitas adalah larutan yangdapat berubah kembali dari produk menjadi reaktan.Contoh: CoCl2.XH2O.
Deliquescence adalah senyawa yang bila diletakkan diudara akan menyerapair dan mencair bila diletakkan lebih lama lagi.Contoh : CaCl2.
Efflorescence adalah larutan atau senyawa yang melepaskan air danditandai denganpengurangan berat. Contoh : Na2CO3.10H2O,CuSO4.5H2O ,KaI(SO4)2.10H2O.
Menentukan jumlah air kristal dengan menggunakan perhitungan perbandingan mol residu dengan mol H2O yang hilang sehingga akan diperoleh pula rumus molekul dari hidrat.

L.     DAFTAR PUSTAKA
Tim Laboratorium Kimia.2013. Penuntun Praktikum Kimia Analisis Dasar. Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya.
2012. Analisa Air Kristal. http://chemicalpnup.blogspot.com di akses pada tanggal 24 September 2013.
2012. Analisis Air Kristal. http://retatriprima.blogspot.com  di akses pada tanggal 24 September 2013.
Read more ...

PEMBUATAN MEDIA


I.       TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan, mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan membuat beberapa macam media yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk pertumbuhannya.

II.    DASAR TEORI
a.      Macam-macam media
Secara umum media dapat dikelompokkan dalam 3 golongan,yaitu media alam, media semi buatan dan media buatan.Media alam contohnya: media tape, nasi, tanah,dll. Media semi buatan yaitu media yang dibuat dari bahan-bahan kimia di campur dengan bahan alami, contohnya: media agar tauge, agar kentang dextrose dll. Sedangkan media buatan adalah media yang seluruhnya dibuat dari bahan kimia,contohnya :agar sabouraud, agar czapek dok, dll.
            Menurut bentuknya, media dapat digolongkan dalam media cair,media semi padat dan media padat. Media semi padat adalah media yang mengandung bahan sama dengan media cair, tetapi ditambah dengan agar-agar sehingga hampir padat . Sedangkan media padat yaitu media cair yang ditambah agar-agar sehingga jadi padat.
Menurut kegunaannya, medium dapat digolongkan atas :
1.      Medium umum,yaitu medium yang umum dipakai untuk menumbuhkan mikroorganisme dimana berbagai mikroorganisme dapat tumbuh pada medium ini.
Contohnya : agar nutrisi untuk bakteri, agar kentang dextrosa untuk jamur.
2.      Medium selektif, yaitu medium yang hanya dapat ditumbuhi mikroorganisme tertentu saja.
Contoh : agar Endo, agar SS , agar HS , dll.
3.      Medium differensial,yaitu medium yang dapat ditumbuhi semacam mikroorganisme dengan memberikan ciri tertentu. Mikroorganisme tersebut mampu menguraikan salah satu bahan pembuat medium dimana mikroorganisme lain yang sama-sama tumbuh disitu tidak mampu.
Contoh : agar darah, agar ecsin metilen blue,dll
4.      Medium pengaya,yaitu medium yang dipakai untuk menumbuhkan mikroorganisme tertentu sebelum ditumbuhkan pada medium yang dipakai dalam penelitian dengan maksud menyuburkan lebih dahulu mikroorganisme tersebut.
5.      Medium Penguji (Assay Medium), yaitu medium yang susunannya tertentu, digunakan untuk pengujian vitamin, asam amino, antibiotic, misalnya : PAA (Phenyl Alanin Agar), dan sebagainya.
6.      Medium Khusus, yaitu medium untuk menentukan tipe pertumbuhan mikroorganisme dan kemampuannya untuk mengadakan perubahan-perubahan kimia tertentu
Sebelum digunakan ,medium yang sudah disterilkan, baikmedium cair maupun medium padat,dapat disimpan didalam tabung-tabung gelasberupa erlenmeyer atau tabungreaksi maupundalambotol.
Penyimpanan dalam jumlah kecil biasanya dalam tabung reaksi sebanyak 10-15 ml untuk agar yang nantinya diperlukan untuk mengisi cawan petri. Sebanyak 5-7ml untuk membuat agar miring yang diperlukan untuk menanambiakan, agar miring dibua tdengan memiringkan tabung reaksi berisi medium setelah disterilkan sebelum medium menjadi padat.
b.       Syarat-syarat Suatu Medium
Supaya mikroorganisme dapat tumbuh baik, maka medium harus memenuhi syarat-syarat :
-   Harus mengandung nutrisi yang mudah digunakan oleh mikroorganisme.
-    Harus mempunyai tekanan osmose, tegangan permukaan dan pH yang steril
-    Harus tidak mengandung toksin
-    Harus steril
                              
III.             PEMBUATAN MEDIA
NUTRIENT AGAR (Agar Kaldu)
Bahan:
a.       NaCl                            : 0,25 gram
b.      Pepton (bacto)             : 0,25 gram
c.       Ekstrak daging            : 0,15 gram
d.      Akuades                      : 50 ml
e.       Agar-agar (bacto)        : 0,9 gram
  Caranya :
a.       Mencampurkan a-d
b.      Memanaskan hingga mendidih selama 5-10 menit
c.  Mengambil dari atas api, menambahkan 3-5 ml NaOH 20% sambil diaduk dengan menggoyangkan labu erlenmeyer, hingga bereaksi basa terhadap brom-thymol blue
d.      Dibiarkan kotorannya mengendap
e.       Disaring melalui saringan kapas hingga bening
f.   Memeriksa reaksinya terhadap “brom-thymol blue” 0,04% dan dinetralkan hingga akhirnya diperoleh pH 6,8-7,0
g.      Menambahkan airnya hingga mencapai 1 liter
h.   Menambahkan agar-agar ,memanaskan lagi sampai agar-agarnya larut semua (kelihatan larutan bening)
i.        Disterilkan selama 20menit pada suhu 120oC

IV.             DATA PENGAMATAN
Bahan
Massa yang digunakan
Keadaan saat proses
Keadaan saat perbandingan
Pepton
O,25 gram
Warna campuran kuning keruh dan terjadi pergolakan secara cepat pada campuran
Warna menjadi kuning bening, setelah lama terdapat panas warnanya menjadi bening dan media agar mengeras dan padat
Ekstrak daging (lab lamco powder)
0,15 gram
Agar-agar (bacto)
0,9 gram

V. ANALISIS PERCOBAAN

Medium merupakan bahan yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme. Agar dapat menumbuhkan mikroorganisme dengan baik maka medium mempunyai syarat-syarat tertentu yang mengandung suatu zat untuk mempermudah mikroba tumbuh,mempunyai tekanan osmosis, pH  yang sesuai dengan mikroba yang akan ditumbuhkan, tidak mengandung zat-zat yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba dan steril sebelum dilakukan percobaan. Percobaan kali ini ialah membuat media dalam nutrient agar (agar kaldu) dengan menggunakan bahan NaCl, pepton (bacto),ekstrak daging, aquades dan agar-agar (bacto).Pembuatan media ini melalui tahapan tertentu, yaitu proses pencampuran bahan berupa NaCl,pepton, ektrak daging dan aquades,lalu proses pemanasan bahan-bahan tersebut. Kemudian membiarkan kotorannyamengendap , bila masih ada kotoran maka dilakukan proses penyaringan,kemudian dilakukan penambahan aquades bila volumenya belum mencapai keadaan yang ditentukan,lalu dilakukan proses penambahan agar-agar dalam bahan yang telah dipanaskan sebelumnya ,dan terakhir ialah proses pemanasan kembali sampai agar-agarnya larut (kelihatan karutan bening).

VI.             KESIMPULAN
            Dalam pembuatan media agar dapat disimpulkan bahwa diperlukan untuk memilih media yang memenuhi syarat, kemudian pemilihan bahan dan ukuran bahan yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan,kemudian diperhatikan pula proses pembuatan medianya dari medium yang sudah disterilkan samapi proses penyimpanan dengan baik guna mendapatkan hasi yang baik pula.Sterilisasi dilakukan agar tidak ada mikroorganisme lain yang tidak diinginkan dapat masuk sehingga tidak terjadinya kontaminasi pada media.
VII.          DAFTAR PUSTAKA 
Tim Laboratorium Kimia.2013. Penuntun Praktikum Rekayasa Bioproses. Palembang : Politeknik Negeri Sriwijaya 
2012.Medium dan Cara Pembuatan Medium. http://laporanmikologi.blogspot.com diakses pada tanggal 24 September 2013.
Read more ...
Designed By VungTauZ.Com